Bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui apa pengertian dari pendidikan secara lengkap dan detail, silahkan simak artikel ini sampai habis yah! Pendidikan adalah …. ?Di zaman yang kompleks ini, pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Bahkan pemerintah mensyaratkan pendidikan 12 tahun bagi warganya, bahkan ada yang menyarankan lebih dari itu.Secara sederhana, pendidikan dapat menjadi sarana bagi individu agar tidak menjadi bodoh. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak ilmu yang diperoleh.Lalu, apa sebenarnya arti pendidikan itu? Mengapa pendidikan penting bagi kehidupan kita dan generasi mendatang?
Pengertian Pendidikan
Nah, dalam segi pengertian sendiri, pendidikan memiliki banyak sekali aspek dan variabelnya. Tapi tenang, pada kesempatan ini kami akan membahasnya secara lengkap dan detail. Simak yang berikut ini!
1. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa arti pendidikan, kita dapat beralih ke pendapat ahli berikut:
1. Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, konsep pendidikan adalah proses penyaluran segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak didik agar mereka dapat mencapai tingkat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat.
2. Martinus Jan Langeveld
Menurut Martinus Jan Langeveld, konsep pendidikan adalah berusaha membantu anak agar mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri sehingga dapat bertanggung jawab secara moral.Pendidikan adalah usaha orang dewasa untuk mengantarkan manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
3. Ahmad D. Marimba
Menurut Ahmad D. Marimba, konsep pendidikan adalah tuntunan atau tuntunan secara sadar seorang pendidik agar memiliki perkembangan jasmani dan rohani yang terdidik untuk membentuk kepribadian yang utama.
4. Stella Van Petten Henderson
Stella Van Petten Henderson percaya bahwa arti pendidikan adalah kombinasi dari pertumbuhan, pengembangan diri dan pewarisan sosial.
5. Carter V. Good
Menurut Carter V. Good, konsep pendidikan adalah proses pengembangan sikap dan keterampilan perilaku individu dalam masyarakat.roses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terorganisir, seperti keluarga atau sekolah, untuk mencapai pengembangan diri dan keterampilan sosial.
6. Undang-Undang Republik Indonesia
Dengan undang-undang no. Filsafat Pendidikan No. 20 Tahun 2003 adalah mewujudkan secara sadar dan sistematis suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kebijaksanaan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa dan negara.
Pendidikan secara umum dipahami sebagai proses dimana sekelompok orang memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang relevan yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui metode pengajaran, pelatihan, dan penelitian.Selain itu, pengertian lain dari pendidikan adalah dengan sadar menciptakan suasana belajar dan mengajar yang sistematis agar peserta didik dapat mewujudkan potensi dirinya.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang tujuan utamanya adalah menjadikan siswa memahami sesuatu sehingga menjadi pemikir yang kritis.
3. Pengertian Pendidikan Secara Etimologi
Definisi etimologis pendidikan adalah proses yang terus menerus dimana seorang individu mengembangkan kompetensi dan keahlian diri.Kata pendidikan berasal dari bahasa Inggris “Education” yang diserap dari bahasa Latin “Eductum”. Dalam bahasa latin, kata “Eductum” dibagi menjadi “E” dan “Duco”, dimana huruf “E” berarti proses pembangunan dari dalam ke luar, dan “Duco” berarti “arsitektur”.Sehingga pengertian pendidikan secara etimologi berarti bahwa pendidikan sebagai definisi dari pendidikan itu sendiri tidak akan pernah hilang.
4. Pengertian Pendidikan Secara Terminologi
Pengertian istilah pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan moral serta tingkah laku seseorang atau kelompok tertentu dengan tujuan memperbaiki pola pikir melalui latihan atau pengajaran dan berbagai tindakan pendidikan.
Mengapa Manusia Perlu Memperoleh Pendidikan?
Ada beberapa kemungkinan hipotesis mengapa seseorang membutuhkan pendidikan dalam hidupnya, yaitu:
1. Manusia lahir ke dunia ini dalam keadaan tidak berdaya, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupannya.
2. Manusia lahir sampai dewasa secara tidak langsung. Untuk mencapai tingkat orang dewasa diperlukan proses pendidikan.
3. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, sehingga tidak bisa hidup tanpa orang lain.
4. Pada dasarnya, seseorang dididik dan dididik sepanjang hidupnya.
Tujuan Pendidikan
Secara umum, tujuan pendidikan adalah mencerdaskan dan mengembangkan potensi peserta didik.Dengan tumbuhnya kecerdasan dan potensi diri, setiap anak dapat memiliki pengetahuan, kreativitas, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik, kemandirian, serta menjadi anggota masyarakat yang memiliki rasa tanggung jawab.Tujuan pendidikan juga diatur oleh undang-undang Republik Indonesia, antara lain:
Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggungjawab terhadap bangsa.
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang berjiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 945.
Fungsi Pendidikan
Secara umum, fungsi pendidikan adalah menumbuhkan kemampuan, membentuk watak dan kepribadian, serta menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan dan hubungannya dengan fungsi pendidikan adalah sebagai berikut:
• Mempersiapkan setiap anggota masyarakat untuk mencari nafkah bagi dirinya sendiri.
• Menumbuhkan dan mengembangkan minat dan bakat sendiri untuk memenuhi kebutuhan individu dan bermanfaat bagi masyarakat.
• Membantu melestarikan budaya masyarakat yang ada.
• Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan untuk partisipasi demokratis.
Sedangkan menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:
• Mewariskan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
• Memilih dan mendidik orang tentang peran sosial.
• Pastikan integrasi sosial.
• Institusi pendidikan mengajarkan ciri-ciri kepribadian.
• Menjadi sumber inovasi sosial.
Unsur-Unsur Dalam Pendidikan
Nah, ada beberapa unsur-unsur dalam pendidikan yang wajib banget untuk kamu ketahui. Adapun unsur-unsurnya sebagai berikut :
1. Peserta Didik
Saat ini, siswa tidak selalu hanya menerima informasi dari pendidik. Namun, mereka dapat memberikan umpan balik kepada pendidik dan siswa lainnya.Selain itu, pengetahuan yang dimiliki seorang siswa mungkin berbeda dengan siswa lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan lingkungan pendidikan.
2. Pendidik
Pendidik ada dua macam, yaitu a) pendidik kodrati, yaitu orang tua merupakan pendidik pertama sejak individu dilahirkan; b) pendidik profesional, yaitu guru.Orang tua sebagai pendidik fitrah tidak mengikuti keinginan anaknya, tetapi sudah sewajarnya harus mendidik anaknya dengan cara dan aturan yang berbeda.Bahkan di zaman sekarang ini, tidak sedikit orang tua yang melalaikan tanggung jawabnya sebagai pendidik alam. Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya karena pekerjaan terlalu padat dan tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan anak.Keterbatasan waktu memungkinkan pengalihan pendidikan anak kepada negara dan masyarakat (dalam bentuk profesi guru).Guru sebagai pendidik profesional mengemban tanggung jawab pendidikan dari orang tua, masyarakat dan negara (pemerintah). Tanggung jawab ini diterima berdasarkan keyakinan bahwa guru dapat memberikan pendidikan yang sesuai bagi siswa.Apalagi saat ini persyaratan menjadi guru relatif tinggi, dan gelar sarjana pendidikan saja tidak cukup. Berjiwa pancasila, demokrasi, kebugaran jasmani adalah beberapa syarat lain yang harus dimiliki seorang guru.
3. Tujuan
Setiap pendidikan siswa pasti memiliki tujuan. Misalnya, menjadikan siswa pandai berbicara, membaca, menulis, dan berhitung; menjadikan siswa berakhlak mulia, cinta bangsa dan tanah air; dan lain-lain.Tujuan tersebut harus dipelajari sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak didik agar proses mendidik mereka dapat diterima sebagai nilai kehidupan yang baik.
4. Isi Pendidikan
Isi pendidikan meliputi segala sesuatu yang diberikan pendidik kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.Isi pendidikan ini berupa materi yang harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan dan kemampuan peserta didik.
5. Metode Pendidikan
Dalam pendidikan, pendekatan ini bergantung pada kompetensi dan fasilitas pendidikan dari pendidik yang bersangkutan.Dalam proses pendidikan sering terjadi metode X tidak berhasil diterapkan oleh pendidik A, tetapi berhasil dilaksanakan oleh pendidik B. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa suatu metode pendidikan tetap memiliki kelebihan dan kekurangan.
6. Situasi Lingkungan Pendidikan
Kondisi lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses pendidikan. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sosial budaya, lingkungan fisik (bangunan) dan lingkungan alam (cuaca dan musim).
Asas-Asas Pelaksanaan Pendidikan
Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu. Dalam asas ini berarti pendidikan terbuka bagi setiap rakyat negara Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan.
Asas pendidikan seumur hidup. Dalam asas ini, setiap individu harus memperoleh hak dan kesempatan untuk mendapatkan pengajaran dan belajar kapanpun selama hidupnya.
Asas tanggung jawab antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
Asas keselarasan dan keterpaduan dengan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara.
Asas Bhinneka Tunggal Ika
Asas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan
Asas manfaat, adil, dan merata
Asas ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Asas kepastian hukum
Lingkungan Pendidikan
Dari segi lingkungan, pada bagian ini kami akan memberikanmu 3 contoh pendidikan dari segi lingkungan. Adapun lingkungan pendidikan sebagai berikut :
1. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Bagi setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini, keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama. Oleh karena itu, orang tua berperan sebagai pendidik dan bertanggung jawab atas proses pendidikan.Seorang ahli bernama Drost mengungkapkan bahwa di lingkungan pendidikan sekolah lebih kepada pembinaan kemampuan akademik individu, sedangkan di lingkungan pendidikan rumah bertanggung jawab terhadap perkembangan kepribadian.Pendidikan keluarga dibagi menjadi dua tahap: prenatal dan postnatal.Pada tahap prenatal ini berkaitan dengan pendidikan individu sebelum lahir atau saat masih dalam kandungan. Bentuk pengamalannya seringkali berupa kearifan lokal, seperti neloni, mitoni, dan lain-lain dalam budaya Jawa.
2. Lingkungan Pendidikan Sekolah
Dengan perkembangan peradaban manusia, sekolah telah menjadi posisi utama pendidikan manusia.Dalam bidang pendidikan untuk generasi mendatang, sekolah memikul tanggung jawab kepada orang tua dan masyarakat.Dasar tanggung jawab ini terdiri dari tiga hal, yaitu:
A. Tanggung jawab formal lembaga sesuai dengan fungsi dan tujuan peraturan perundang-undangan pendidikan.
b.Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan jenjang pendidikan.
C. Tanggung jawab fungsional untuk mengelola dan melaksanakan pendidikan, mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan jabatannya.
3. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam banyak hal, sekolah dipandang tertinggal dari masyarakat. Terutama dalam teknologi, hal itu terjadi di masyarakat sebelum terjadi di sekolah.Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengakrabkan sekolah dengan masyarakat. Misalnya Magang, KKN (Kelas Kerja Praktek), PKL (Praktek Kerja Lapangan), dll.
Jenis-Jenis Pendidikan
Mengacu pada pengertian pendidikan di atas, pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan non formal.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah (SMP), Pendidikan Tinggi (SMA) dan Perguruan Tinggi (Universitas).Berikut adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal:
Akademi
Sekolah Tinggi
Raudatul Athfal (RA)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Politeknik
Perguruan Tinggi
Taman Kanak-kanak (TK)
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Institut
Madrasah Aliyah (MA)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Sekolah Dasar (SD)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan selain pendidikan formal, yang dapat dilaksanakan secara bertahap dan terstruktur. Melalui proses evaluasi pihak berwenang, jenis pendidikan ini dapat disetarakan dengan hasil program pendidikan formal.Berikut adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan nonformal:
Pusat kegiatan belajar masyarakat
Majelis taklim
Kelompok bermain (KB)
Taman penitipan anak (TPA)
Lembaga kursus
Lembaga pelatihan
Sanggar
Kelompok belajar
3. Pendidikan Informal
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berasal dari rumah dan lingkungan tempat siswa mampu belajar secara mandiri.Beberapa yang termasuk dalam pendidikan nonformal adalah;
Sopan santun
Budi pekerti
Agama
Etika
Moral
Sosialisasi
Kesimpulan
Nah, cukup sekian saja pembahasan kita kali ini mengenai pengertian pendidikan, tujuan pendidikan, pendidikan adalah, unsur-unsur pendidikan yang semoga bisa berguna dan bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian.Terimakasih!Sumber : maxmanroe.com, gramedia.com, ilmusaktiku.com